MENGAMBIL YANG BUKAN HAK NYA

 Banyak dari kita yang mengaku beragama namun tidak bernalar.

Nalar yang sangat simple, yaitu ambil bantuan jika memang membutuhkan dan jangan diambil jika masih mampu, mungkin itu terlihat sederhana, namun dalam prakteknya, sepertinya sangat sulit dilakukan.

beberapa kali saya melihat orang yang bekerja dan mampu, mengajukan bantuan sosial dari kartu pra kerja, OMG apakah anda tidak sanggup membeli makanan + tidak punya stok beras + anak sekolah belum bayar +  tidak sanggup membeli susu anak + dipecat dari pekerjaan?. anda boleh saja mengambil bansos kartu prakerja tersebut, namun dananya diberikan ke yang membutuhkan, mungkin tuhan akan mengapresiasi anda!. 

Atau bahkan ada seorang yang memiliki wewenang untuk menentukan penerima beasiswa, lalu dengan wewenangnya tersebut memberikan beasiswa ke saudaranya, kerabatnya, kenalanya atau apalah yang sebenarnya masih mampu membiayai hidupnya dan mampu membiayai pendidikanya! sementara akibat dari itu slot beasiswa tersebut tidak mampu didapatkan oleh orang yang benar-benar berhak, dan memiliki potensi dimasa depan menjadi penerus bangsa. pkirku "oh ya sudah kamu masih mampu untuk memohon ampun kepada tuhan, toh kamu beragama dan tahu bahwa tuhan maha pengampun????? yakannnn? " .

Kenapa saya mengatakan beragama namun tidak bernalar, karena saya memiliki circle yang mengaku sangat agamis dan diakui beragama oleh orang lain. namun sangat disayangkan, jika mereka beragama saya merasa lebih baik tidak beragama jika yang beragama seperti itu. memang bukan salah agamanya namun salah penganutnya. sementara ini saya belum menemukan ajaran agama yang mengarahkan ke arah negatif. 

SOURCE: https://pbs.twimg.com/media/CO2gGNVWEAAm3ZN.jpg

 

Gembar gembor penistaan agama kepada orang lain namun lebih-lebih menistakan agama, dengan melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan agama, apalagi statusnya yang dianggap sebagai agamawan.

Menitipkan kenalanya untuk bekerja, yang dia tahu dia tidak kompeten dengan dalih bisa belajar!. pikirku "ini adalah tempat kerja bukan tempat belajar! enak sekali pikirku belajar tapi dibayar!".

Selain menitipkan SDM yang menjadi beban, terkadang juga menitipkan sodara kerabat atau bahkan kenalan untuk mendapatkan fasilitas tertentu! wakakaka konyol sekali, mungkin dengan demikian dia merasa puas, agar dipikir orang lain bahwa dia memiliki kekuasaan, sudah pasti saya rasa sih begitu. benarkannnnnnnnnn????


Pikirkan panjang-panjang jika anda ingin melakukan Nepotisme, adakah hak orang lain yang lebih berhak mendapatkanya yang anda rampas dengan kekuasaan yang anda miliki!.  mungkin doa orang yang anda rampas haknya dapat menghancurkan anda bahkan tempat kerja anda yang didalamnya terdapat banyak orang dalam menggantungkan hidupnya dan sama sekali tidak terlibat dengan keegoisan anda.

karna dilarang membunuh dinegara ini, saya doakan saja anda stroke 2 tahun lagi!




 

No comments